Selasa, 13 September 2011

Variasi Model Halal Bi Halal di Abad Modern


Bahal Bi Halal UNIMUS
Pada hari raya idul fitri kali ini saya telah mengikuti acara halal bi halal dibeberapa tempat dengan model yang jauh berbeda natara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi sebelumnya memang saya sudah melakukan acara halal bi halal di keluarga saya sendiri dan keluarga besar antara orang tua saya dan mertua saya yang saya lakukan beserta istri dan anak-anak saya. Kegiatan ini memakan waktu yang cukup lama karena dibutuhkan perjalanan yang cukup jauh juga untuk menuju tempat orang tua saya terlebih mertua saya. Selain itu biasanya kalau sudah berkumpul dengan keluarga susah sekali untuk minta ijin pulang karena anak-anak yang masih kangen dengan keluarga tersebut.

Bentuk atau model halal bihalal lain yang yaitu halal bi halal di tempat kerja saya sendiri yaitu di Universitas Muhammadyah Semarang (UNIMUS). Halal bi halal yang dilakukan oleh UNIMUS dilakukan di Gedung Rusunawa UNIMUS (Pondok Pesantren Putri KH Sahlan Rosjidi) yang berada di belakang Gedung Rektorat UNIMUS pada hari Selasa, 6 September 2011 yang dimulai sekitar jam 09.00 WIB. Pada acara tersebut dilakukan seperti pada umumnya halal bi halal yaitu dengan mendatangkan ustad Dr. H. Yusuf Suyono, M.A. sebagai pencerahan. Setelah itu baru dilakukan ma’af-mema’afkan diantara semua hadirin.

Jumat, 09 September 2011

Filosofi Makanan Ritual dalam Penyebaran Agama Islam di Indonesia


Sebelum Bangsa Indonesia mengenal agama Islam, masyarakat penduduk setempat kebanyakan menganut agama Hindu dan budha selain ada juga yang menganut animisme dan dinamisme. Agama Hindu dan Buda memang sudah sangat lama sekali menjadi penuntun hidup umat Bangsa Indonesia sehingga semua perilaku dan tindakan Bangsa Indonesia sudah didominasi oleh aturan-aturan kedua agama tersebut.

Akan tetapi setalah datangnya para wali yang dikenal dengan wali songo dengan membawa agama yang baru yaitu islam maka lama kelamaan peradaban Bangsa Indonesia mengalami perubahan meskipun hanya sedikit demi sedikit. Hal ini deisebabkan kuatnya kepercayaan Bangsa Indonesia terhadap agama Hindu dan Buda tersebut. Meskipun demikian para wali (wali songo) memiliki cara yang sangat jeli dalam menyebarkan agama barunya itu. Cara yang ditempuhnya adalah dengan cara menyusupkan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang sudah dilakukan bertahun-tahun tersebut (kebudayaan Hindu dan Buda) dengan ajaran islam secara sedikit demi sedikit.